laporan praktikum pengenalan alat kultur jaringan tumbuhan

    LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TUMBUHAN
PENGENALAN RUANG DAN ALAT KULTUR JARINGAN





Hasil gambar untuk LOGO UNP



OLEH
NAMA: MIZANUL HUDA
NIM: 14032047
PRODI: BIOLOGI SAINS
                                                              KELOMPOK: 2
ASSISTEN: UNIKA ZILVI






JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

PENGENALAN RUANG DAN ALAT KULTUR JARINGAN

A.    Tujuan Praktikum
Mengetahui ruang dan alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan dan sterilisasinya

B.     Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal   : Jum’at/26 Agustus 2016
Pukul               : 13.20-15.00 WIB
Tempat            : Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan FMIPA UNP

C.    Dasar Teori
            Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Tribowo, 2008).
            Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional (Zulkarnain, 2009).
            Di dalam memulai melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang ideal yang memiliki: 1.)Ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volume, erlenmeyer, gelas piala, batang pengaduk dari gelas, dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator, dan kereta dorong; 2.) Ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, dissecting, mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril, dan timbangan kecil. 3.) Ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler, dan shaker (Barahima, 2011).
            Perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan dilaksanakan dalam suatu laboratorium yang aseptik dengan peralatan seperti pada laboratorium Mikrobiologi. Kita dapat juga memakai peralatan sederhana seperti almari penabur buatan sendiri ataupun dengan peralatan laboratorium kultur jaringan khususnya yang lebih canggih seperti laminary air flow (Ir.Daisy, 2012).
            Seluruh kegiatan kultur jaringan harus dilakukan secara aseptik. Artinya, seluruh bahan dan alat yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu. Termasuk ruangan laboratoriumnya dan pekerja yang melakukan. Sterilisasi ruangan biasanya dilakukan dengan menyalakan lampu UV selama beberapa menit dan menyemprotkan alkohol 70 . Sementara itu alat dan bahan yang digunakan disterilkan dengan memanaskan dalam autoclave atau direndam larutan sodium hipoklorit (kloroks). Bagi para pekerja, sebelum melakukan aktivitas di dalam laboratorium seluruh permukaan tubuhnya disemprot dengan alkohol 70% (Ir.Sentot,2008 ).

D.    Alat dan Bahan
Beaker Glass                                       Magnetic stirer
Erlenmeyer                                          Timbangan analitik
Gelas Ukur                                          Labu ukur
Pipet                                                    Bola hisap
Pipet ukur                                            Batang pengaduk
Spatula                                                            Botol spiritus
Botol semprot                                     Labu kultur
Hot plate                                             PH meter
Autoclave                                            Oven
Micropipet                                           Laminar air flow
Centrifuge                                           Tips
Inkubator                                            Vortex
Kulkas                                                 Rak inkubator
Shaker
E.     Prosedur Kerja
Assisten mengelompokan praktikan menjadi beberapa kelompok
 



Praktikan mengikuti assisten berjalan dari ruangan ke ruangan lain untuk mendapatkan penjelasan tentang ruangan yang diperlukan dalam praktikum,alat dan bahan yang digunakan dalam kultur jaringan tumbuhan.

Praktikan mencatat ruangan-ruangan yang diperlukan, dan nama alat serta fungsi masing-masing alat tersebut.
 



Praktikan memindahkan catatan pada buku penuntun praktikum.


F.     Hasil Pengamatan

No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1
Botol Kultur
Sebagai tempat untuk menkulturkan atau menanam eksplan
2
Wrapping plastik
untuk menutup media atau botol kultur agar tidak terkontaminasi oleh cendawan, terkadang juga digunakan untuk penutup parsel atau buah-buahan.
3
Cawan Petridish
sebagai media perkembangan mikroorganisme
4
Laminar Air Flow
untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV
5



Autoclave
untuk mensterilkan media, baik media agar atau pun media cair. Juga dapat digunakan untuk sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman.
6
Hotplate
untuk homogen dan juga untuk pemanas. Hot plate juga merupakan alat untuk mencampur dan memasak media kultur.Hot plate digunakan untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas.
7
Oven
Digunakan untuk sterilisasi botol kultur, gunting, pinset, pisau, dan lain sebagainya yang digunakan dalam kultur jaringan

8
Shaker
mesin pengguncang, yang digunakan dalam proses perbanyakan sel atau pertumbuhan PLB (Protocrm Likes Body) dalam kegiatan kultur jaringan, setelah dilakukan inokulasi eksplan.
9
Pinset
Untuk mengambil eksplan
10
Botol semprot
Menyemprotkan alkohol ke tangan,sekitar tempat bekerja agar lebih steril dan tidak terkontaminnasi oleh jamur atau bakteri.
11
Gelas ukur
Untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan aquades dalam pembuatan media.
12
Batang pengaduk
Untuk mengaduk dan melarutkan zat
13
Magnetic stirer
Menghomogenkan larutsn dsn memanaskan larutan
14
bunsen
Untuk sterilisasi alat ( seperti ose, pisau, pinset, dll )secara pemijaran dengan api
15
Botol pijit
Untuk menabahkan cairan atau untuk membilas wadah/ alat lain
16
erlenmeyer
Berfungsi untuk wadah menyimpan media yang sudah dibuat
17
kulkas
Untuk menyimpan kelebihan larutan stok atau media lain agar lebih tahan lama.
18
scapel
Hasil gambar untuk gambar scalpel
Berfungsi untuk memotong eksplan
19
vortex
Untuk menghomogenkan larutan
20
Rak botol kultur
Untuk meletakan dan menyimpan botol kultur yang telah selesai digunakan
21
Lemari reagen dan zat
Untuk tempat menyimpan zat atau reagen
22
Micropipet dan tips
Untuk menambah atau mengurangi volume larutan dalam jumlah sedikit dan terukur.
23
Aluminium foil
Untuk menutup dan melingkupi botol stock
24
Lemari alat
Untuk menyimpan alat – alat terutama alat gelas
25
Rak inkubasi
Untuk meletakan botol – botol kultur setelah proses penanaman yang dilengkapi dengan lampu neon dan AC.
26
tissue
Hasil gambar untuk gambar tissue gulung
Untuk membersihkan tangan atau alat – alat  lainnya
27
Korek api
Hasil gambar untuk gambar korek api
Untuk menyalakan bunsen
28
selotipe
Untuk menutup botol kultur agar tidak terkontaminasi
29
Botol larutan stock
Wadah untuk larutan stok yang sudah dibuat atau dimasak sebelumnya
30
neraca
berfungsi untuk menimbang nutrisi yang akan diberikan pada media.
31
PH
Hasil gambar untuk gambar PH meter
untuk mengukur pH suatu media
32
spatula
Untuk mengambil sampel atau eksplan
33
Pipet tetes
Untuk memindahkan larutan pada suatu medium
34
Kertas saring
Untuk menyaring larutan
35
Pipet volumetriks
Untuk menambah atau mengurangi volume larutan dalam jumlah banyak dan terukur


G.    Pembahasan

   Didalam laboratorium kultur jaringan tumnhan tedapat 4 ruangan, yaitu: ruang persiapan, ruang timbang, ruang tanam, dan ruang tumbuh. Ruang persiapan merupakan ruang tempat dimana kita mempersiapkan segala peralatan dan media yang akan dikultur. Pada ruang persiapan terdapat, lemari pendingin, hotplate, mikrowave, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu ukur, pipet volume, erlenmeyer, gelas ukur, batang pengaduk dari gelas, dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, , destilator, dan alat lainnya yang diperlukan saat persiapan.Proses pembuatan larutan stok dan medium dilakukan di ruang persiapan dengan memasaknya menggunakan kompor listrik atau hot plate. Semua alat – alat yang digunakan harus dalam keadaan steril.Sterilisasi dilakukan menggunakan autoklav atau oven.Autoklav disebut sterilisasi basah karena menggunakan air dan biasa mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus maupun tidak.Sedangkan oven disebut sterilisasi kering dan biasanya untuk mensterilkan alat- alat berbahan kaca. Kelebihan larutan stok masih bisa disimpan di kulkas pada suhu rendah. Itu gunanya larutan stok dibuat berlebih dan disimpan jika media yang digunakan untuk media kultur terkontaminasi maka kita tidak susah – susah  manggantinya karena kita hanya tinggal menggunakan larutan stok tadi dan mengganti media yang baru pada botol kultur.
Ruang timbang merupakan tempat penimbangan media. Setiap komposisi larutan stok dan medium harus ditimbang dulu menggunakan timbangan analitik.
Ruang penanaman merupakan tempat dimana eksplant ditanam kedalam botol.pada ruang ini terdapat Laminar Air Flow, pisau scapel,selotipe,penyemprot alkohol ,pisau  atau gunting dan tissue. Alat utama pada ruang transfer adalah laminar air flow. Laminar air flow adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan : persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur jaringan. Alat ini disebut Laminar Air Flow , karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama, yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower. Fungsi laminar air flow iniI untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.Sebelum penggunaan laminar air flow harus dilakukan sterilisasi dengan menghidupkan UV selama 10 menit.Selama UV dihidupkan praktikan tidak boleh berada di ruang transfer apalagi terpapar tersebut karena UV dapat membunuh sel- sel hidup kita sendiri.Setelah UV dimatikan dan dihidupkan lampu neon untuk penerangan saat bekerja.
Ruang tumbuh merupakan ruang tempat eksplan tumbuh hingga menjadi tumbuhan baru. eksplan sudah tertanam pada media kultur didalam botol kultur yang sudah ditutupi selotipe bening dan siap dipindah kan ke ruang kultur atau ruang tumbuh. Ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur ,lampu neon,dan AC untuk mengontrol temperatur.Botol – botol kultur akan disimpan di rak kultur dengan pencahayaan lampu neon.Digunakan lampu neon karena lampu neon lebih menghasilkan cahaya daripada panas beda dengan lampu pijar yang lebih menghasilkan panas.Eksplan lebih membutuhkan cahaya daripada panas.
Walaupun  menurut kita pekerjaan sudah steril namun tidak menutup kemungkinan terjadi kontaminasi oleh jamur atau bakteri.Keberhasilan kultur jaringan tumbuhan tergantung ketelitian kita dan proses yang benar dan tempat. Kebersihan juga sangat diutamakan dalam proses persiapan ,penanaman ,maupun pertumbuhan.



H.    Kesimpulan
1.      Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan.
2.      Laboratorium Kultur Jaringan yang ideal memiliki empat ruangan yaitu:
a.       Ruang persiapan
b.      Ruang timbang
c.       Ruang tanam
d.      ruang tumbuh
3.      Sterilisasi adalah membebaskan bahan dari semua mikroba sehingga alat – alat dan bahan yang digunakan akan steril.
4.      Setiap alat – alat yang digunakan dalam kultur jaringan memiliki fungsi masing-masing yang berbeda - beda. Ada pula yang memiliki kesamaan fungsi seperti oven dan autoclave. Hanya saja yang menjadi perbedaan yaitu metode penggunaannya.





Daftar Pustaka
Barahima,Abbas. 2011. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Bandung: Alfabeta.
P.Sriyanti Hendaryono, Ir. Daisy. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta : Kanisius.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga. Yogyakarta : ANDI.
Yuwono, Triwibowo. 2008.  Bioteknologi Pertanian. .Yogyakarta:  Gadjah Mada University        Press. 
 Zulkarnain, H.2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta. PT Bumi Angkasa












Komentar